May 19, 2024
Kisah Seorang Wanita yang Mengidap Tumor Sebesar Semangka di Lehernya. Begini Penampakannya

Jakarta – Healthcarewap.com – Seorang wanita asal Jerman mengalami kondisi langka yang menyebabkannya memiliki tumor seukuran semangka di lehernya. Saking besarnya, tumor itu bahkan menjulur hingga pahanya. Alexandra (30) pertama kali menyadari keberadaan tumor tersebut saat dia duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, dia baru menemukan tumor seukuran kacang hazelnut.

Seiring berjalannya waktu, ukuran tumor semakin membesar. Ketika Alexandra berusia 15 tahun, tumor tersebut sudah seukuran jeruk bali. Kini di usia 30 tahun, tumor itu sudah seukuran buah semangka dan menjulur hingga pahanya.

Selain mengganggu mobilitasnya, tumor tersebut juga memberikan tekanan yang sangat besar pada tenggorokan Alexandra. Akibatnya, wanita asal Goppingen itu sering mengalami kesulitan bernapas.

“Berat (tumor) itu seperti membawa sebuah tas yang tidak bisa Anda letakkan di bahu. Hanya di leher,” ujar Alexandra seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Setelah diperiksa, Alexandra ternyata menderita NF-1 neurofibromatosis. NF-1 neurofibromatosis adalah kondisi langka yang hanya dialami oleh sekitar 0,03 persen orang di dunia. Artinya, hanya satu dari 3.000 orang yang menderita penyakit tersebut.

NF-1 neurofibromatosis sendiri disebabkan oleh mutasi pada gen bernama NF-1. Gen tersebut bertugas mengatur protein yang mengendalikan pertumbuhan sel dan menekan tumor.

Alexandra mengakui tumor tersebut membuatnya hidup dengan penuh ketergantungan. Dia tidak dapat bekerja dan harus tinggal bersama orang tuanya.

Bahkan, ayah Alexandra harus berjalan di belakangnya untuk menjaga agar tumor tersebut tidak tersentuh oleh sesuatu. Pasalnya, kulit tumor tersebut sangat sensitif dan rentan terhadap infeksi.

Operasi pengangkatan tumor tidak dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kondisinya. Alexandra khawatir operasi pengangkatan dapat membuatnya lumpuh karena tumor sudah melekat pada sumsum tulang belakangnya.

Selain itu, dia juga khawatir operasi dapat menyebabkan pendarahan hebat mengingat jumlah darah yang terdapat pada tumor tersebut.

“Saya hanya berpikir itu tidak ada harapan. Tidak ada seorangpun yang dapat membantu saya,” ucapnya.

Namun, Alexandra bertemu dengan ahli onkologi asal Amerika Serikat, dr. Ryan Osborne. Setelah dr. Osborne memeriksa kondisi Alexandra, dia mengatakan bahwa dia dapat membantu mengangkat tumor tersebut.

“Bagi saya, ini hampir seperti keajaiban mendengar dokter berkata, ‘Saya rasa saya dapat membantu Anda. Saya dapat mengangkat tumornya setelah operasi,'” ujar Alexandra.

Setelah menjalani operasi selama enam jam, dr. Osborne dan timnya berhasil mengendalikan perdarahan dan mengangkat seluruh tumor yang ada. Kini, Alexandra dapat melakukan hal-hal yang dilakukan oleh wanita seusianya, seperti berbelanja gaun.

“Saya merasakan begitu banyak kegembiraan sekarang. Ini lebih baik dari yang saya bayangkan. Saya membayangkan bagaimana jadinya tanpa tumor, dan itu jauh lebih baik dari mimpi saya. Saya sangat senang memiliki leher yang normal,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *