May 19, 2024
Gejala Sakit Ginjal yang Dilaporkan Orang Jepang Setelah Mengonsumsi Suplemen Nutrisi Koji Merah

Jakarta – Healthcarewap.com – Wabah masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi suplemen beni koji dari Kobayashi Pharmaceutical di Jepang telah memicu perhatian serius baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut adalah ringkasan dari situasi tersebut:

Laporan Kasus: Sejumlah 95 orang dilaporkan mengalami gejala kesehatan yang negatif setelah mengonsumsi suplemen beni koji. Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya berusia di kisaran 50-an dan sekitar 70% adalah perempuan.

Gejala Utama: Gejala yang dilaporkan termasuk kehilangan nafsu makan, masalah urine, kerusakan fungsi ginjal, serta masalah perut dan penurunan berat badan yang signifikan. Mayoritas gejala tersebut mereda setelah penghentian konsumsi suplemen, namun beberapa kasus memerlukan intervensi medis lanjutan seperti penggunaan steroid dan dialisis.

Sindrom Fanconi: Gejala yang dirasakan banyak penderita disebut sebagai sindrom Fanconi, yang merupakan kelainan ginjal di mana zat-zat yang biasanya diserap oleh tubuh malah dilepaskan kembali ke dalam urine.

Tanggapan dari Profesional Medis: Menurut Masaomi Nangaku, ketua Masyarakat Nefrologi Jepang, meskipun banyak yang sembuh setelah berhenti mengonsumsi suplemen, terdapat risiko kerusakan ginjal serius yang membuat sangat penting bagi individu yang merasa tidak sehat setelah mengonsumsi suplemen untuk segera memeriksakan diri.

Langkah Perusahaan: Kobayashi Pharmaceutical telah mengambil langkah penarikan kembali tiga produknya yang mengandung beni koji pasca-laporan ini. Suplemen tersebut sebelumnya diiklankan sebagai bantuan untuk menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan lemak visceral.

Dampak Luas: Sejauh ini, lima orang telah meninggal dunia, 212 orang memerlukan rawat inap, dan 1.224 lainnya mencari perawatan medis terkait dengan konsumsi suplemen ini, menandakan masalah kesehatan yang cukup luas dan serius.

Situasi ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya pengawasan yang ketat terhadap suplemen kesehatan dan perlu adanya transparansi penuh mengenai efek samping potensial produk kesehatan. Selanjutnya, mungkin akan ada lebih banyak tindakan hukum atau peraturan yang lebih ketat seputar suplemen kesehatan di Jepang dan di tempat lain untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *