Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang sering kali tidak disadari gejalanya sampai sudah memasuki tahap lanjut. Melakukan skrining dini sangat penting agar dapat mendeteksi risiko dan mengambil langkah pencegahan sejak awal. Kabar baiknya, beberapa metode skrining bisa dilakukan di rumah dengan mudah, cepat, dan terjangkau.
Mengapa Skrining Diabetes Penting?
Skrining membantu mengidentifikasi kadar gula darah yang tidak normal sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2 atau komplikasi lainnya. Dengan pemeriksaan rutin, kamu dapat segera mengambil tindakan seperti mengubah pola makan, berolahraga, atau berkonsultasi dengan dokter.
Alat yang Dibutuhkan untuk Skrining di Rumah
- Glucometer – Alat portabel untuk mengukur kadar gula darah.
- Strip Tes Glukosa – Untuk digunakan bersama glucometer.
- Lancet – Jarum kecil untuk mengambil sampel darah dari ujung jari.
Langkah Skrining Diabetes di Rumah
- Persiapkan alat – Pastikan glucometer dalam kondisi baik dan strip tes belum kedaluwarsa.
- Cuci tangan – Gunakan sabun dan air hangat, lalu keringkan.
- Ambil sampel darah – Tusuk ujung jari dengan lancet.
- Ukur gula darah – Tempelkan sampel darah ke strip tes dan masukkan ke glucometer.
- Catat hasil – Simpan data untuk memantau tren gula darah harian atau mingguan.
Checklist Skrining Mandiri Diabetes di Rumah
Lakukan pemeriksaan jika kamu memiliki salah satu atau lebih kondisi berikut:
- Riwayat keluarga diabetes
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Jarang berolahraga
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Pernah mengalami gula darah tinggi saat hamil (untuk perempuan)
Frekuensi skrining yang direkomendasikan:
- Orang sehat tanpa risiko: 1 kali setahun
- Orang dengan risiko tinggi: Setiap 3–6 bulan
- Penderita pra-diabetes: Setiap bulan sesuai anjuran dokter
Kapan Harus Segera Berkonsultasi ke Dokter?
Jika hasil tes gula darah puasa ≥ 126 mg/dL atau gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk pemeriksaan lanjutan.
Kesimpulan
Skrining diabetes di rumah adalah langkah awal yang praktis untuk menjaga kesehatan. Dengan menggunakan glucometer, mencatat hasil secara rutin, dan mengikuti checklist risiko, kamu dapat mencegah komplikasi lebih dini. Jangan lupa, skrining mandiri bukan pengganti diagnosis medis, jadi tetap penting untuk memeriksakan diri secara profesional.