May 9, 2024
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Kanker Payudara dengan Imunohistokimia

Jakarta – Healthcarewap.com – Kanker payudara merupakan ancaman yang menakutkan. Salah satu cara untuk memastikan apakah sel kanker payudara benar-benar ada di tubuh Anda adalah dengan melakukan tes imunohistokimia (IHK) dengan bantuan ahli patologi anatomi di laboratorium Anda.

Pengujian imunohistokimia memungkinkan ahli patologi anatomi meningkatkan akurasi diagnostik pada kasus tertentu dan mengklasifikasikan subtipe molekuler kanker payudara berdasarkan status hormonal dan HER2. Status hormon mengacu pada ada tidaknya reseptor hormon estrogen dan/atau progesteron pada permukaan sel kanker. Ini merupakan indikator apakah kanker payudara merespon dengan baik terhadap terapi hormon.



Dokter spesialis patologi anatomi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Rizky Ifandriani Putri, Sp.PA mengatakan reseptor-reseptor tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Berdasarkan status reseptor hormon, kanker payudara dikategorikan menjadi dua subtipe, yaitu Hormon Reseptor Positif (HR+) dan Hormon Reseptor Negatif (HR-).

Pertumbuhan sel kanker pada jenis kanker payudara HR+ cenderung lebih lambat dibandingkan subtipe HR-. Kanker payudara HR+ menandakan bahwa sel kanker memiliki reseptor hormon estrogen dan/atau progesteron yang aktif, di mana reseptor hormon ini memungkinkan sel kanker merespons dan tumbuh di bawah pengaruh hormon estrogen dan/atau progesteron. Sedangkan pada jenis kanker payudara HR- sel kanker kekurangan reseptor hormon dan sel kanker cenderung tumbuh lebih cepat serta agresif,” ujar dr Putri dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).

Pemeriksaan penting lainnya adalah keberadaan Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2) di permukaan sel kanker payudara. HER2 merupakan protein yang berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel. Pada sebagian kasus kanker payudara dengan jumlah atau aktivitas HER2 yang meningkat, dapat berakibat pada pertumbuhan kanker yang agresif. Berdasarkan status HER2, kanker payudara dikategorikan menjadi dua subtipe, yaitu kanker payudara HER2 positif (HER2+) dan kanker payudara HER2 negatif (HER2-).

HER2+ mengacu pada jenis kanker payudara di mana sel-sel kanker mengekspresikan protein HER2 dalam jumlah atau aktivitas yang berlebihan dan cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat. Sedangkan kanker payudara HER2- tidak memiliki ekspresi protein HER2 yang berlebihan dengan prognosis yang bervariasi,” tambah dr Putri.

Sementara itu, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Wulyo Rajabto, Sp.PD KHOM mengatakan pemeriksaan IHK mampu membantu para dokter menyesuaikan rencana pengobatan berdasarkan kategori kanker dengan memberikan kombinasi terapi yang tepat dan lebih spesifik.

“Karena sifatnya yang tumbuh di bawah pengaruh hormon, jenis kanker payudara HR+ sering kali merespons baik terhadap terapi hormonal. Kanker payudara HR+ biasanya diobati dengan terapi hormon untuk memblokir efek estrogen dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Sedangkan kanker payudara HR- biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi target, dan dalam beberapa kasus, imunoterapi,” kata dr Wulyo.

dr Wulyo melanjutkan setiap orang tentu memiliki perawatan dan jenis-jenis obat yang berbeda untuk diberikan guna mengobati kanker payudara. Pada kasus tertentu, ada beberapa kanker payudara yang harus diberikan perawatan dengan kombinasi subtipe.

“Jika seseorang teridentifikasi mengalami kanker payudara dengan subtipe HER2, tipe dan jenis obatnya juga berbeda. Untuk kanker payudara HER2+, biasanya diberikan terapi target dengan obat-obatan yang secara khusus menargetkan sel kanker payudara dengan ekspresi HER2 yang berlebih,” kata dr Wulyo.

“Obat-obatan ini akan memblokir sinyal yang mendorong pertumbuhan sel kanker. Sedangkan untuk HER2- biasanya diobati dengan kemoterapi dan imunoterapi. Namun, selain dari yang sudah disebutkan, ada juga beberapa kasus kanker payudara dengan kombinasi subtipe,” sambungnya.

Mengonfirmasi penjelasan dr Wulyo, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari Mayapada Hospital Kuningan, dr Ikhwan Rinaldi SpPD mengungkapkan ada beberapa kasus kanker payudara dengan kombinasi karakteristik, misalnya HR positif/HER2 negatif, HR negatif/HER2 positif, atau bahkan triple negatif di mana tidak memiliki reseptor hormon estrogen, progesterone, dan protein HER2.

“Kesimpulannya, kanker payudara bukanlah suatu penyakit tunggal, melainkan terdiri dari kumpulan subtipe beragam dengan penanda biologis yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemeriksaan IHK sangat penting agar dokter dapat mengembangkan metode pengobatan yang ditargetkan dan meningkatkan peluang keberhasilan perawatan bagi individu yang terkena kanker payudara,” jelas dr Ikhwan.

“Lebih daripada itu, skrining rutin dan deteksi dini juga merupakan langkah yang tepat dalam perjuangan melawan kasus kanker payudara di Indonesia, karena langkah ini akan mendukung para dokter ahli onkologi dalam meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengobatan,” sambungnya.

Penanganan kanker yang optimal perlu melibatkan tim dokter dari berbagai multidisiplin dengan serangkaian langkah perawatan yang terintegrasi. Mengetahui rumah sakit yang tepat dengan lab patologi anatomi dan fasilitas yang lengkap terhadap pemeriksaan dan penanganan kanker payudara adalah langkah yang cerdas untuk Anda dan keluarga.

Di Indonesia, rumah sakit swasta berstandar internasional yang terkenal dengan layanan terpadu untuk penanganan kankernya adalah Mayapada Hospital. Saat ini, Mayapada Hospital berada di wilayah strategis seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Surabaya dengan layanan unggulan bernama Oncology Center untuk menangani berbagai kasus kanker kompleks.

Oncology Center Mayapada Hospital diketahui memiliki layanan menyeluruh dengan fasilitas terkini, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan untuk tumor dan kanker. Didukung dengan kolaborasi antartim profesional dari multidisiplin. Oncology Center Mayapada Hospital menerapkan layanan yang selalu memusatkan dan melibatkan pasien di setiap langkah perawatan (patient centric) dan mengutamakan mutu, keselamatan, serta pengalaman pasien (patient experience).

Tempat praktik dr Wulyo Rajabto dan dr Putri, Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga telah meraih akreditasi internasional JCI, yaitu akreditasi yang telah diakui secara internasional sebagai standar tertinggi untuk lembaga kesehatan. Mengacu pada standar protokol internasional yang ketat, Mayapada Hospital juga memiliki Tumor Board yang aktif memberikan rencana perawatan yang tepat, serta memiliki layanan patient navigator beranggotakan tim medis dan penunjang medis untuk mendampingi pasien dalam menjalani perawatan kanker.

Link Terkait :

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

mega4d

for4d

rokokbet

bet4d

bet4d

shiowla

For4d 

agen togel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | ChromeNews by AF themes.